Friday, June 26, 2009

....

Mengemis kasih

Album : Gema Alam
Munsyid : Raihan
http://liriknasyid.com


Tuhan dulu pernah aku menagih simpati
Kepada manusia yang alpa jua buta
Lalu terheretlah aku dilorong gelisah
Luka hati yang berdarah kini jadi parah

Semalam sudah sampai kepenghujungnya
Kisah seribu duka ku harap sudah berlalu
Tak ingin lagi kuulangi kembali
Gerak dosa yang menhiris hati

Tuhan dosa itu menggunung
Tapi rahmat-Mu melangit luas
Harga selautan syukurku
Hanyalah setitis nikmat-Mu di bumi

Tuhan walau taubat sering kumungkir
Namun pengampunan-Mu tak pernah bertepi
Bila selangkah kurapat pada-Mu
Seribu langkah Kau rapat padaku

Wednesday, June 24, 2009

People, process and nature...

In the name of Allah, the Most Gracious the Most Merciful...

Taking the opportunity, waiting for the mixer to rotate, mixing the ingredients for the loaf bread's dough. Relaxing myself listening to nasyid "Ku hadir pada-Mu" from my walkman Sony Ericsson phone...=)

What could it be? Hmm...while sitting i the car, and not talking to the 'pilot', what would you do? For an always a passenger like me, I will start to observe things around me. Then, I suddenly realized that most of the time, things that would be most likely that I will observe would be the same..hehe...

As for you? Yes, I mean YOU, the one who is reading...hehe...What do you like to observe?

Along the way (while in the car), I manage to list three main themes that i like to observe regardless where i am. Below is the short listed category...=p

(i) People / Society - I am referring to the attitude of the people, how they interact with each other, their clothing etc. But i usually observe little kids and old folks more.hehehe...

(ii) Process - I am someone that is easily amazed with things (even a parafilm; that is a sort of elastic selotape that can be found in lab can make me amazed..=p). This is especially things that are in their processing phase like a big machine which use to print newspapers...with those huge reels...huhu...

(iii)nature -
most likely, this would be the biggest category..hehe...I love to observe animal behaviour especially, ehem...ehem... INSECTS!!!hehe... watching the ants crawling, searching for foods for its siblings, watching the flies collecting food as the source of energy to produce more progeny, watching the butterflies flying around freely maybe searching for flower to collect nectar...=)


Other than that, not to forget, watching friends of birds on the cabels and some flying, making beatiful and perfect formations..and watching cat(s) who is amazed and playing around with the moving automated gate..=p

Apart from that, i also love to observe the clouds...theshapes of the cloud, imagining what the shape resembles...

But what ever we wish and like to observe, we must at least take 'something' from it. Meaning, like for me, when i observe people, at least it can make me feel i want to contribute to the society, when i observe the process, it triggers my curiosity and observing the nature, it can make me appreciate more the greatness of Allah's creation...By observing all this, i really hope and i don't wish to stop to hope that i can get nearer to Allah...Let us observe to see the sign of Allah...=)

"Jadilah perindu dan pengejar redha Ilahi"

Wallahualam

Saturday, June 20, 2009

Wahai Saudaraku...

Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang...

Wahai saudaraku,
Kita hanya manusia biasa yang lemah, penuh dengan kekurangan. Penuh kecenderungan sama ada ke arah kebaikan mahupun keburukan...

Wahai saudaraku,
Kita tidaklah sempurna, kerana hanya Allah yang Maha sempurna...Maka mengapa kita sering berlagak seolah-olah kita sempurna? Berlagak seperti betul segalanya?

Wahai saudaraku,
Dalam kehidupan ini penuh dengan kebaikan, namun mengapa mesti keburukan yang didahulukan? Mengapa mesti bersalah sangka pada orang lain? Mengapa tidak dahulukan kebaikan dan baik sangka terhadap kehidupan?

Wahai saudaraku,
Mengapa perlu ada sengketa, andai kita mengaku bersaudara? Mengapa kita tidak menerima dan menimbang sebaiknya? Mengapa perlu kehendak diri dan bisikan nafsu membutakan mata hati kita? Enggan redha dan berlapang dada sesama kita?

Wahai saudaraku,
Kita seorang hamba dan jua khalifah Allah di muka bumi, yang diutuskan membawa panji-Nya mengikut kemampuan kita. Allah tidak melihat berapa banyak yang kita lakukan tetapi berapa banyak perkara yang kita lakukan dengan penuh keikhlasan...Ikhlas, tanpa mengharap ganjaran selain dari-Nya. Sesungguhnya ikhlas itu adalah rahsia antara kita dengan-Nya...

Akhir kalam,
Moga kita semua diberikan kekuatan wahai saudaraku...=)


"Jadilah perindu dan pengejar redha Ilahi"

Wallahualam

Saturday, June 13, 2009

Ayuh berlapang dada...

Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang...

Apakah yang ada di dalam hati kita kini? Marah? Benci? Dendam? Tak puas hati? Kecewa?

Adakalanya, diriku juga terjebak dengan perasaan-perasaan sebegitu yang mampu untuk membebankan hati kita. Sebab itulah, diri ini ingin mengajak sahabat-sahabatku untuk berlapang dada. Ataupun bahasa yangs sering diguna pakai, iaitu redha dengan ketentuan-Nya...

Berlapang dada memang adakalanya payah terutamanya apabila melibatkan orang yang rapat dengan kita. Apabila terjadi sesuatu yang tidak diingini kepada keluarga mahupun sahabat terdekat kita, kita seringkali menjadi orang yang pertama meletakkan syak wasangka kepada mereka. Ayuh kita berlapang dada...agar kita mampu untuk bergerak dengan lebih teratur. Bukankah kita disuruh untuk saling bermaafan dan saling bersangka baik sesama kita? Mengapa perlu kita ada perasaan yang bakal mengganggu fikiran dan hati kita, dan itu juga mungkin bakal menjadi hijab atau penghalang kepada mereka.

Ayuh kita berlapang dada...sungguhpun payah, jika kita cuba dan sentiasa mencuba untuk melatih diri kita untuk berlapang dada dan berterus terang andai ada salah faham, tentu sifat itu akan tertanam di dalam diri bukan? Seringkali dikatakan bahawa perbuatan yang diulang sebanyak 21 kali itu akan menjadi sifat kekal di dalam diri kita. (dengan izin-Nya tentunya...)

Ayuh kita berlapang dada...kerana dengannya kita mampu mendidik hati kita dengan kesabaran, bukan dengan kata-kata kutukan dan celaan terhadap orang mahupun perkara yang tidak kita senangi.

"...Dan perbuatan kamu bermaaf-maafan (halal menghalalkan) itu lebih hampir kepada taqwa. Dan janganlah pula kamu lupa berbuat baik dan berbudi sesama sendiri. Sesungguhnya Allah sentiasa melihat akan apa jua yang kamu kerjakan. " (Al-Baqarah : 237)

Selamat berlapang dada wahai diri dan selamat berlapang dada wahai sahabat-sahabatku....=)

"Jadilah perindu dan pengejar redha Ilahi"

Wallahualam

Thursday, June 11, 2009

Something nice...

In the name of Allah, The Most Gracious the Most Merciful...

This was from one of my mother's email...I thought that i should share them with everybody...=)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

After 21 years of marriage, my wife wanted me to take another woman out to dinner and a movie. She said I love you but I know this other woman loves you and would love to spend some time with you.

The other woman that my wife wanted me to visit was my MOTHER, who has been a widow for 19 years, but the demands of my work and my three children had made it possible to visit her only occasionally.

That night I called to invite her to go out for dinner and a movie.

'What's wrong, are you well,' she asked? My mother is the type of woman who suspects that a late night call or a surprise invitation is a sign of bad news.

'I thought that it would be pleasant to be with you,' I responded. 'Just the two of us.'

She thought about it for a moment, and then said, 'I would like that very much.'

That Friday after work, as I drove over to pick her up I was a bit nervous.

When I arrived at her house, I noticed that she, too, seemed to be nervous about our date. She waited in the door with her coat on. She had curled her hair and was wearing the dress that she had worn to celebrate her last wedding anniversary.

She smiled from a face that was as radiant as an angel's.

'I told my friends that I was going to go out with my son, and they were impressed, 'she said, as she got into the car. 'They can't wait to hear about our meeting'.
We went to a restaurant that,although not elegant, was very nice and cozy. My mother took my arm as if she were the First Lady.

After we sat down, I had to read the menu. Large print. Half way through the entries, I lifted my eyes and saw Mom sitting there staring at me. A nostalgic smile was on her lips.

'It was I who used to have to read the menu when you were small,' she said.

'Then it's time that you relax and let me return the favor,' I responded.

During the dinner, we had an agreeable conversation – nothing extraordinary, but catching up on recent events of each other's life. We talked so much that we missed the movie.

As we arrived at her house later, she said, 'I'll go out with you again, but only if you let me invite you.' I agreed.

'How was your dinner date?' asked my wife when I got home. 'Very nice. Much more so than I could have imagined,' I answered.

A few days later, my mother died of a massive heart attack. It happened so suddenly that I didn't have time to do anything for her.

Some time later, I received an envelope with a copy of a restaurant receipt from the same place mother and I had dined.

An attached note said: 'I paid this bill in advance. I wasn't sure that I could be there; but nevertheless, I paid for two plates - one for you and the other for your wife. You will never know what that night meant for me. I love you, son.'

At that moment, I understood the importance of saying in time: 'I LOVE YOU!' and to give our loved ones the time that they deserve. Nothing in life is more important than God and your family. Give them the time they deserve, because these things cannot be put off till
'some other time.'
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Jadilah perindu dan pengejar redha Ilahi"

Wallahualam...

Tuesday, June 9, 2009

Kamisama

Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang...

pada mulanya diriku menjangkakan lagu ini adalah lagu nasyid yang dinyanyikan dalam bahasa indonesia memandangkan penyanyinya daripada negara jiran kita itu. Sekali lagu Jepun da...agak terkejut sebenarnya saat mendengar lagu ini setelah di muat turun...dengan terujanya terus bertanya dengan seorang sahabat yang minat dan belajar bahasa Jepun untuk kepastian...rupa-rupanya "Kamisama" bermaksud "Tuhan"...

sekadar perkongsian bersama...video dan lirik dalam bahasa Jepun dan terjemahannya...



KAMISAMA (Japanesse)
Album : Masa Muda
Munsyid : edCoustic
http://liriknasyid.com


Tai you ga nishi no, tai you ga nishi no, suiheiseng ni sizunda toki 2x
Watashi wa jibun no sitekita koto hitotsu-hitotsu o omoi dasitemita

Reff :
Kamisama, yoruga otozureta toki
Kamisama, tai you ga sizumu to doujini
Jibun ga nandomo kurikaesitekita ayamichi o kuyande
Noitemo douka oyurushi kudasai

Lagu/lirik : Deden Supriadi/Irsa/Sekar

Terjemahan :

Ketika matahari terbenam
di ufuk barat

Ku mencoba mengingat satu-persatu
Apa yang telah kuperbuat hingga kini

Reff.
Tuhan, ketika malam tiba
Tuhan, bersamaan dengan tenggelamnya mentari
Aku menangis menyesali dosa-dosa
Yang telah berulangkali kuperbuat
Maka ampunilah aku..


Catatan :
Padanan langsung Tuhan dalam bahasa Jepang sebenarnya kurang tepat
Kamisama. Karena Kamisama (Tuhan) dalam konteks bahasa Jepang adalah untuk
Dewa (salah satu dewa). Namun kami tidak menemukan padanan langsung
Tuhan seperti halnya God dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu Kamisama
dalam hal hal ini maksudnya adalah Tuhan (Rabb).
(lirik diambil daripada liriknasyid.com)

p/s: video tu, ku kira ekpresinya macam kurang sesuai untuk orang yang sedang berharap...tapi tidak mengapalah...mudah-mudahan mesejnya sampai...=)

"Jadilah perindu dan pengejar redha Ilahi"

Wallahualam

Ingin ku jatuh cinta...

Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang...

ingin ku jatuh cinta,
jatuh cinta pada Pencipta cinta,
ingin ku hayati cinta,
cinta yang kata orang mengasyikkan,
cinta yang kata orang menyegarkan,
biarkan aku jatuh cinta,
jatuh cinta pada si Dia,
jatuh cinta,
jatuh cinta pada yang Esa,
moga ku jatuh cinta,
bukan hanya kini,
tapi selamanya...

"Jadilah perindu dan pengejar redha Ilahi"

Wallahualam...


Monday, June 8, 2009

Aku ingin mencintai-Mu




"Jadilah perindu dan pengejar redha Ilahi"

Wallahualam

1+1

Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang...

Sungguhpun diriku tidak dapat ke sana, namun, aura kegembiraan ku, dan ku yakin seluruh rakan kelasku sangat hangat terasa dengan berlangsungnya akad dan walimah rakan kami, Along dengan Mat Min...

Syukur kepada Allah kerana memberi peluang kepada Along dan Mat Min untuk melengkapkan separuh daripada iman mereka...

Tahniah Along dan Mat Min...=)

"Jadilah perindu dan pengejar redha Ilahi"

Wallahualam

Sunday, June 7, 2009

Unik...

Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang...

Unik...apa yang kita faham tentang unik? Padaku, unik adalah satu kriteria yang membezakan antara kita dengan orang lain, membezakan antara satu benda dengan benda yang lain. Bagiku, unik itu adalah perkara yang membuatkan kita lain daripada yang lain...

Setiap kita mempunyai keunikan yang tersendiri, itu pasti...teringat satu kata-kata ketika diriku berada di Pusat Matrikulasi dulu dalam satu program yang diwajibkan untuk kami hadiri ketika berada di sana- Leadtrain; ataupun Leadership Training. Dalam salah satu pengisian, ada menyatakan "It is important to value our differences"...maksudnya, adalah penting untuk kita menghormati dan menghargai perbezaan antara kita dan orang lain.

Padaku, setiap orang itu unik, tanpa kita menyedari hakikat keunikan diri kita. Andai dalam satu keluarga itu mempunyai lima orang ahli, pasti, di dalam rumah itu, ada sekurang-kurangnya lima keunikan yang berbeza...

"Unik", sebenarnya, ini merupakan antara perkara yang pernah ayahku kongsikan bersamaku yang sering kali membuatkan ku terfikir. Pentingnya untuk kita tahu dan sedar bahawa kita punya keunikan yang tersendiri dan patut tahu yang kita ada potensi untuk dikembang baikkan dan bukan hanya kita sedar bahawa orang lain adalah jauh lebih baik daripada diri kita. Diriku, bukanlah berhasrat mengajak anda membanggakan diri, namun, bagiku, penting untuk kita ada rasa syukur dan mampu untuk menjadikan unik di dalam diri kita sebagai satu pendorong untuk berusaha lebih dalam apa jua bidang yang kita inginkan...

Unik? Sekadar satu perkongsian buat semua...di rumahku ada seekor kucing yang datang dan diberikan makanan dan menyebabkan ia setia berada di rumah kami. andai ada pertandingan kucing yang paling unik, pasti diriku meletakkan ia di tangga yang pertama. Kenapa? Sebab ia terlalu unik. Penuh emosi, apabila di marah, pasti ia menarik muka masam dan marah kembali kepada kita persis seorang budak yang berkecil hati dan memberontak. Air adalah musuh ketatnya, buka sahaja pili air, pasti ia akan melompat dan berlari ke tempat yang dirasakan selamat...dan jika ada pilihan, tak usahlah berangan nak tengok ia menginjakkan kaki ke tanah yang lembap atau basah...ia akan mengetis-ngetiskan (em...) kan kakinya seolah-olah geli...hehehe...unik? begitulah karenah kucing itu...

"Jadilah perindu dan pengejar redha Ilahi"

Wallahualam...