Thursday, July 31, 2008

Sebelum...KBS 3

Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang...

Setiap kali bermulanya semester yang baru, pasti diri ini akan menerima mesej yang mengajak untuk ke program Kem Berambeh Selasih anjuran PERKEPISMA. Untuk dua kali, diriku terpaksa merelakan keadaan yang tidak mengizinkan diri ini untuk mengikuti program tersebut. Alhamdulillah...Allah memberi kesempatan yang tidak terhingga nikmatnya untuk Kem Berambeh Selasih yang ketiga (KBS3).

Kali ini, KBS telah diadakan di Kem Raudah Gombak, katanya berada di belakang UIAM, pada 18 hingga 20 Julai yang lepas. Perjalanan daripada Kuantan hanya dapat dimulakan pada hari Sabtu dengan bertemankan tiket 9 pagi. Kekangan masa yang disebabkan oleh jadual kelas yang berubah-ubah disebabkan Kampus Kuantan mengalami masalah kekurangan pensyarah untuk mengajar beberapa subjek. Pada mulanya, kebanyakan daripada rakan-rakan ku yang lain turut berangan-angan sem ini lebih baik daripada sem yang lepas...dalam erti kata, hujung minggu kami tidak akan diisi dengan kelas. Namun, melihat kepada situasi kini, kami perlu menyedari hakikat bahawa...kesemuanya menuntut kesabaran dan pengaharapan yang tidak terlalu tinggi untuk angan-angan itu akan terlaksana. Insya-Allah...semua ini harus dilihat sebagai satu proses tarbiyah diri yang baik...

Hmm...tiba-tiba membebel tentang kelas di Kuantan lah pulak... Perjalanan selama 4 j daripada Kuantan ke Kuala Lumpur kebanyakannya dihabiskan dengan menutup muka dengan baju sejuk (zzzz....hehehe) rasanye, 3/4 daripada keseluruhan perjalanan.. Perasaan ketika itu, tidak dapat dibayangkan..sebab tak tahu pun apa yang perlu dirasakan saat itu. Kembara KBS 3, ditemani oleh seorang adik yang baru sahaja menjadi warga UIAM Kuantan. (huhu...ini kali ketiga dia telah mengikuti KBS...) Dan kembaraku diserikan lagi dengan kehadiran rakan sekelasku yang lain..(terima kasih yang tidak terhingga sebab berjaya memperoleh tiket pada malam sebelum bertolak ke KL...) =)

Kami sampai di Stesen Bas Pekeliling lebih kurang pada pukul 12++ hampir pukul 1, dan terus membeli tiket untuk balik keesokan harinya. Alhamdulillah...bas yang akan bertolak pada pukul 4 petang masih ada kekosongan untuk 2 orang...(walaupun ketika membeli tiket, mungkin dalam keadaan mamai, dan terbeli tiket pukul 6...nasib baik dua rakan yang bersama-sama kami belum beli tiket lagi...huhu...maafkan diriku...) Perjalanan diteruskan...


Hehehe...kerinduan kami terlerai untuk menatap 'wajah' pak cik Kino...=p walaupun hanya sebentar tapi masih sempat untuk membeli 2 naskhah di buku...
1. Bujang Senang- Lagenda Sebuah Cinta
2. Ombak Bukan Biru - Karya Fatimah Busu

Perjalanan ke Gombak diteruskan setelah usai solat Zohor dan Asar secara jamak dan qasar. Sampai Taman Melati kira-kira pada pukul 3 petang. Kami perlu menunggu untuk dijemput ke Kem Raudah Gombak...

Kita sambung yang lain pulak untuk "semasa" dan "selepas" ye...=)

"Jadilah perindu dan pengejar redha Ilahi"

Wallahualam...

Tuesday, July 29, 2008

Should or shouldn’t I proceed???

In the name of Allah, The Most Merciful, the Most Compassionate…

English for Academic Purposes or a.k.a EAP is one of the subjects that would help me in writing scientific writing later on especially during writing my thesis. Every one in the class should have a topic on their own right now.

During mass lecture, the lecturer told us to pick a topic of our interest. I did! But it was my second interest; an interest that I hope will lead me for better understanding in doing my final year project later. Sometimes I doubt, is it the best decision on picking this topic? Em…now…it is all about YEAST…everywhere YEAST…everyday YEAST…YEAST…YEAST…YEAST…

Last tutorial, we were supposed to do our thesis statement. But, since the topic have not been covered in previous mass lecture, thus our madam told us to have a suggested thesis statement so that we will have clearer picture on how to do it during next mass lecture. I just don’t know why, I’m not myself that day… those were the gloomiest day I’ve ever had since I arrived Kuantan. During the open discussion I just couldn’t make myself share with the others. And when, my group turn to discuss our thesis statement with the lecturer, I have a hard time to explain to the lecturer what my topic is all about… “hmm…this is a very complicated topic”…that sentence keep mingling in my mind until today. That was what my lecturer told me that when I explain what had I plan to do and what my points are.

I felt that I haven’t got the main idea of what a term paper should be. Argumentative essay is totally different with comparative essay…all I know, I had myself misunderstood all this while. Most of my points is comparing between the effect of yeast and baking soda. The points should let the people who are reading your essay about your firm stand on one side even though there are people who argue them.

Now…I just feel that I need your feed back, should or shouldn’t I proceed this topic???

Let see how you people understand my points and I do really need some comments so that I don’t feel that I will regret by decision on doing this topic.


Yeast is the best leavening agent in bread making.


Argument 1: Yeast gives the definite effect.

- The ‘reaction’ of yeast in bread making can be control by controlling the temperature, pH and humidity.

- Yeast is very sensitive because it is a living being.

Argument 2: Yeast can be genetically improved in the lab.

- Factors that allow yeast to be an excellent leavening agent.

- Natural product most likely brings less harm to human health.

(S.cerevisiae had been used for bread making since? – find evidence)

- There are – improvement for the yeast to function well.

Counter Argument: Chemical leavening agent can reduce the fermentation time.

- Example of chemical leavening agent: Baking powder, baking ammonium,

- baking powder does not need to be prove or leaven in a longer period of time.

- Process that took place is not fermentation but neutralization of acid and base (the baking powder itself).

- Usually used in ‘Quick bread’, muffin and other pastry.

Refutation: Yeast will give the largest increase in volume of any leavening agents.

- The quality of the bread depends on the texture and the aroma of the bread.

- The reaction of fermentation creates texture & flavour to the bread produced.

- Bread dough has a strong gluten structure depends on the ingredients used.

- Gluten is developed and strengthens through mixing, kneading, and rising which could not be seen in the process where chemical leavening agent is used.

Islamic Perspective

  1. Islam encourages us to use sources that will bring less harm to us.
  2. Every living being in this world is ‘Taskheir’ to human being, meaning that, every living beings is created to ‘serve’ human and with such privilege, human should know their role as slave to our Khaliq, and as a khalifah that will use our sources wisely.

p/s: This question might appear in your mind when you read the topic:

What is leavening agent?

(Hope this will help you to understand more…)

Leavening agent (sometimes called just leavening or leaven) is a substance used in doughs and batters that cause a foaming action intended to lighten and soften the finished product.


"Jadilah perindu dan pengejar redha Ilahi"...=)

Wallahualam…

Thursday, July 24, 2008

lamaknya dah sik update blog...(lamenye dah tak update blog...)

Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang...

Ya Allah...terasa kosong dua tiga hari ini kerana sibuk dengan pelbagai komitmen yang baru dan lama. Usia semester 1 sesi 08/09 yang baru sahaja menjengah masuk minggu yang ketiga, terasa begitu menguji kemampuan ini untuk meneruskan perjuangan ini...

Kadang-kadang terdetik dalam diri, "aduhai...penatnya..." kadang-kadang terasa ingin berhenti dan meninggalkan segala komitmen yang ada. Tapi, bukankah kita seharusnya sentiasa yakin bahawa janji Allah itu pasti? Allah sudah berjanji bahawa Dia tidak akan menguji kita lebih daripada kemampuan. Ya Allah..berilah hamba-MU ini kekuatan dalam menempuhi hari-hari yang berlalu...

Setiap yang berlaku pada kita sememangnya mempunyai hikmah yang tersirat yang mungkin bukan untuk kegunaan kita kini, mungkin pengalaman daripada apa yang kita lalui kini adalah untuk kegunaan kita 5 atau 10 tahun yang akan datang. Tiada guru yang lebih baik melainkan guru yang bernama pengalaman. Tanpa pengalaman untuk jatuh, kita tidak akan merasai kesakitan akibat jatuh, jika kita tidak mempunyai pengalaman untuk terlibat dalam aktiviti kemasyarakatan, kita tidak akan tahu manisnya apabila kita mampu memberikan manfaat kepada orang lain. Segalanya menuntut kita untuk lebih berani, memecahkan benteng ego dan meraih keberanian diri dalam melakukan sesuatu yang baru.

Syukur kepada-Mu ya Allah kerana telah mengizinkan aku untuk berada di jalan ini...mudah-mudahan kaki ini tetap istiqamah di jalan-Mu. Mudah-mudahan aku bukan antara mahasiswa yang hanya berlegar antara 3 K...iaitu Kelas, Kantin dan Katil semata-mata...

"Jadilah perindu dan pengejar redha Ilahi"

Wallahualam...

Monday, July 14, 2008

Jejak-jejak ku...(2

Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang...

jejak-jejak ku diteruskan lagi...perjalanan kali ini berbeza daripada biasa. Jika mengikut kebiasaan, aku dan abang ku akan mengikut arah masing-masing bermula di LCCT. Namun, perjalanan kali ini, dia menemaniku sehingga ke KLIA dan beredar untuk meneruskan perjalanan ke Gombak selesai solat zohor. Hmm...tekak terasa kering, dan perut mulai berkeroncong...langkah dihayun ke Air port shop untuk membeli susu coklat dan minuman 100 plus (teringat lawak air seratus...hehehe).

Setelah menunaikan solat zohor, aku mengambil keputusan untuk mengunjungi kedai buku yang terdapat di KLIA. Ingatkan kunjungan kali ini diakhiri dengan tangan kosong...nampaknya kurang berjaya...=p Ole2 dari KLIA untuk diriku sendiri kali ini merupakan paperback yang ada unsur serangga..=) dan sebuah buku bertajuk The Kite Runner karya Khaled Housenni. rasa tidak rugi membelanjakan duit untuk buku tersebut kerana menurut kawanku, buku tersebut mampu untuk menyentuh perasaan kita ketika membacanya. Sejauh mana kebenarannya, wallahualam...masih belum berkesempatan untuk membaca dengan serius.huhu....

Kata orang. penantian itu satu penyeksaan...tak tahulah nak kata betul atau tidak kerana terlalu kerap menjadi orang yang menanti. Maka, setiap penantian itu pasti diusahakan untuk dimanfaatkan.=) Teringat janji untuk menghantar e-mail proposal program yang bakal dijalankan untuk dibetulkan oleh senior ku di Kuantan. Sambil2 melayari laman yang lain, usaha menghantar akhirnya tidak berjaya mungkin kerana banyak gangguan terhadap WiFi di KLIA.
Kadang-kadang rasa kurang sabar itu muncul tetapi, apa nak buat...itulah yang perlu dihadapi.

Satu perkara yang menarik berlaku ketika aku sibuk melayari internet. Ketika itu, aku perasaan bahawa orang yang duduk di bangku sebelahku juga merupakan orang Sarawak dengan mendengar dialog antara mereka. 4 orang semuanya. Dua pasang suami isteri. Terasa ingin menegur, tapi tak tahu cara yang terbaik untuk melakukannya. Akhirnya, aku mengambil keputusan untuk menghubungi kawanku di Gombak. Dengan harapan mereka mendengar perbualanku dan mengajakku berbual selepas itu. Huhu...harapan ku ternyata meleset. Misi tidak mencapai objektif.hehe...

Namun, cantiknya aturan Allah...Dia telah mengatur pertemuan itu. Akhirnya, ketika
salah seorang daripada mereka ingin membaringkan diri di atas bangku yang agak panjang itu, tiba-tiba dia kelihatan segan denganku kerana kakinya akan menghala kepadaku. Mungkin pada dirinya perlakuan seperti itu kurang sopan kepada orang lain barangkali. Aku kurang mendengar apa yang dikatakan olehnya, tetapi aku pasti dia menggunakan bahasa Melayu standard. Geli hati pun ada pada ketika itu. Namun, kerana yakin bahawa mereka berasal daripada Sarawak, aku membalas dengan menggunakan bahasa Sarawak. Jelas, pada muka mereka ada riak terkejut mungkin kerana tidak menyangka ada orang Sarawak yang sama-sama menunggu masa untuk terbang ke destnasi masing2.

Pada saat itu, barulah kami berbual dengan rancak. Rupa-rupanya, salah seorang daripada mereka pernah ku temui ketika ziarahku ke Kuching. Pada malam terakhir ku di Kuching, sebelum ke usrah Umum Perkepis pada malam itu, aku menunaikan solat Maghrib di Surau di Taman Surabaya tempat abang ku tinggal sepanjang tempoh praktikal. Di surau itulah aku menemui mak cik itu (huhu...terlupa pulak nak bertanya nama). Katanya, dia memang cam muka ku sebelum itu, tetapi ragu2 sama ada betul atau tidak akulah orang yang pernah ditemuinya...indahnya sebuah pertemuan...tidak sangka aku akan menemuinya lagi...ada terdetik rasa syahdu kerana dia masih mengingatiku...dan pada saat ini, aku tetap menghargainya...satu peristiwa yang manis bagiku. Ya Allah, istiqamahkanlah hati mereka, agar hati mereka ikhlas melakukan sesuatu demi untuk-Mu...

Sekitar pukul 4++, aku beredar untuk pergi ke pintu B7 untuk menaiki pesawat. Dalam hatiku ada debaran, kerana tidak tahu apakah yang menanti diriku di Kuantan kelak. Pasti ada yang mengejutkan dan tentunya memberikan manfaat yang tidak ternilai dengan wang ringgit yang bakal aku peroleh. Perjuangan ku di bumi Semenanjung ini adalah perjuangan untuk mendapatkan sebanyak-banyak ilmu dan sebanyak-banyak pengalaman buat bekalan ku menempuhi jalan dakwah ku di Borneo khususnya di Sarawak dan yang lebih penting, sebagai bekalan ke dunia yang abadi, dunia yang hakiki, yakni dunia akhirat nanti...

Semoga kepulangan ku kali ini, lebih bermanfaat daripada sebelum ini...

"Jadilah perindu dan pengejar redha Ilahi"...=)

Wallahualam...

Thursday, July 10, 2008

Jejak-jejak ku...

Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang...

Syukur ke hadrat Ilahi, kerana diizinkan untuk pulang semula ke Kuantan untuk meneruskan perjuangan di bumi Allah ini. Perjalanan yang boleh dikatakan perjalanan selama setengah hari atau lebih ini sudah ku tempuhi sejak setahun yang lalu. Bagai tidak menyangka, sekarang diriku sudah berada di tahun dua. Subjek-subjek yang diambil pun semakin menarik...

Coretan ini ingin ku kongsikan perjalanan atau jejak-jejak ku kembali ke kuantan 6 julai yang lepas...

malam 5 julai yang lepas, rutin yang membosankan terpaksa dilalui setiap kali perlu berangkat balik...PACKING!!! wargh...memikirkan keperluan yang mana lebih penting untuk dibawa semula ke kampus. beg yang sudah lebih 3 tahun yang digunakan sudah padat dan mampat sedangkan banyak lagi barang-barang yang ingin di bawa balik. Hmm...macam mana ni? Air Asia cuma membenarkan beg seberat 15 kg seorang. jika tidak...terbang melayang lagilah duit...beg abang nampak jauh lebih besar daripada beg yang ku gunakan. tak apalah...bawa yang penting, insyaALLAH kalau benar2 diperlukan, boleh mintak tolong keluargaku di Miri mengeposkan ke Kuantan. Jika tidak, tunggulah kepulanganku ke Miri yang akan datang.

Penerbangan dijadualkan pukul 10.05 pagi. Namun, kami sekeluarga keluar untuk bersarapan bersama sebelum meneruskan perjalanan ke lapangan terbang Miri. Sampai sahaja di situ, terus cek in...dengan penuh rasa berdebar dan tawakkal...ingatkan beg2 kami melebihi had...alhamdulillah...beg ku cuma 10 kg dan beg abang 14 kg...

kegembiraan berganda2 (walaupun dalam hati pilu kerana perlu berpisah sementara dengan kluargaku...) apabila kawan-kawanku yang sudah berjanji untuk menghantar ku ke a-port diizinkan oleh-Nya mengotakan janji mereka. Seorang belajar di US tetapi keluarganya kini menetap di Oman, seorang lagi belajar di Perancis dan seorang lagi baru sahaja menamatkan pengajian Diploma di UTM KL. Pertemuan yang walaupun sekejap, namun penuh erti. Tika itu, aku kembali mengingatkan diri bahawa setiap daripada kami mempunyai perjuangan masing-masing...walaupun di mana pun kita berada, kita punyai perjuangan yang tersendiri. Tapi yang penting, biarlah perjuangan kita itu perjuangan yang mampu merapatkan kita kepada ALLAH...perjuangan yang dilakukan demi menegakkan syiar-Nya di muka bumi.

Penerbangan yang mengambil masa selama 2 jam setengah digunakan untuk melelapkan mata...hehehe...cuma lebih kurang 15 pertama digunakan untuk merebut peluang mengambil gambar awan yang cantik dari dalam kapal terbang. Huhu...walaupun dalam keadaan 'bersaing' dengan abang untuk mengambil pemandangan yang cantik, tetapi diriku puas! indah yang tiada tandingan. Entah kenapa diriku begitu gemar melihat bentuk awan, tidak kira di mana diriku berada. Bagiku.. awan sukar untuk dimengerti...=)

Kami mendarat di lapangan terbang LCCT...berjalan dan mengambil barang...dan diriku perlu meneruskan perjalanan ke Kuantan. dan sebelum tu...perlu ke KLIA kerana kapal terbangku hanya akan berlepas daripada situ...

perjalanan ku akan bersambung...

"Jadilah perindu dan pengejar redha Ilahi" =)

Wallahualam...

Translated version of "Ada kedak muka orang sik?"


Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang...

Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam yang masih memberikan kesempatan untuk bernafas dan menikmati nikmat kesihatan...

Dirasakan perlu untuk menterjemah semula entri "Ada kedak muka orang sik?" memandangkan kak afi (hehe) tidak dapat memahami isi yang ingin disampaikan...tidak mustahil kalau ada sahabat-sahabat yang lain tidak memahami bahasa yang digunakan tapi malu untuk menyuarakan...hehehe...apa-apa pun, seribu kemaafan dipohonkan. =)

-------------------------------------------------------------------------------------------------
Rasanya lebih elok kalau saya terjemahkan perenggan demi perenggan kan? Untuk memudahkan sahabat-sahabat yang berusaha untuk mempelajari bahasa Sarawak.=) Selamat mempelajari perkataan-perkataan baru...=)

Tulisan biru: Bahasa Sarawak
Tulisan hitam: Bahasa Melayu standard
------------------------------------------------------------------------------------------------

huhu...rasa ingin mok nulis dengan bahasa sarawak boleh sik? kawan2 yang sik faham ya, cuba-cubalah memahamkan dirik anda k.hehehe...kan kitak orang mok blajar bahasa Sarawak tek nak? =)

huhu...rasa ingin nak menulis dalam bahasa Sarawak boleh tak? kawan-kawan yang tak faham tu, cuba-cubalah memahami ye.hehehehe...kan korang nak blajar bahasa Sarawak kn?

Masa kitak orang mula2 nangga muka ikan tok, apa yang berlegar di palak kitak orang?

Masa mula-mula tengok gambar ikan ni, apa yang berlegar di minda korang?

masa kamek kali pertama nangga ikan tok dalam sinki, (masa ya ada bapak kamek skali)..dengan penuh excitednya, nanyak kamek nanyak ngan bapak...

masa kali pertama tengok ikan ni dalam sinki, (masa tu ayah saya ada skali).. dengan penuh excitednya, saya pun bertanya kat ayah saya...

"aih...kedak muka urang! ikan apa ya pak???"

"wah...macam muka orang! ikan apa tu pak???"

hehe...dengan rileksnya bapak melayan kerenah anak perempuannya sorang tok...


hehe...dengan rileksnya seorang ayah melayan karenah anak perempuannya yang sorang ni...

"owh...ya namanya ikan CERMIN"...lekak ya, terus sesi ta'aruf bersama ikan-ikan yang lain dijalankan...

"owh...tu namanya ikan CERMIN"..lepas tu, terus ada sesi ta'aruf bersama ikan-ikan yang lain dijalankan...

indahnya ciptaan Ilahi, dan betapa halusnya cara orang-orang zaman dolok memberikan nama kepada sesuatu benda...

indahnya ciptaan Ilahi, dan betapa halusnya cara orang-orang zaman dahulu memberikan nama kepada sesuatu benda...

Perkara yang selalu kita dengari, orang adalah cermin kepada diri kita. Pada hakikatnya, kita sik pernah melihat wajah sendiri. Bila nangga cermin, bila nangga kolah aek...sebenarnya kita hanya mampu untuk menatap imej wajah kita yang terbentuk pada cermin dan aek...Selalu orang akan berbangga bila dipadah dirik kita kiut, dipadah hensem, dipadah kulit licin...namun apa yang pentingnya ialah betapa cantiknya hati kita...betapa cantiknya budi bahasa kita dan betapa cantiknya akhlak kita. Yalah nilai-nilai yang semakin terhakis dalam diri kita kinek tok yang kita perlu pupuk semula... saranan buat diri sendiri yang masih terlalu banyak ruang untuk diperbaiki dan mudah-mudahan kita sama-sama perbaiki diri sedikit demi sedikit dan berterusan...

Perkara yang selalu kita dengaro, orang lain adalah cermin kepada diri kita. Pada hakikatnya, kita tidak pernah melihat wajah kita sendiri. Bila melihat cermin, bila melihat pada takungan air, sebenarnya kita hanya mampu untuk menatap imej wajah kita yang terbentuk pada cermin dan air. ..Selalu orang akan berbangga apabila dipuji comel, hensem, ade kulit yang licin...namun apa yang penting ialah betapa cantiknya hati kita..betapa cantiknya budi bahasa kita dan betapa cantiknya akhlak kita. Itulah nilai-nilai yang semakin terhakis dalam diri kita kini yang kita perlu pupuk semula...saranan buat diri sendiri yang masih terlalu banyak ruang untuk diperbaiki dan mudah-mudahan kita sama-sama perbaiki diri sedikit demi sedikit dan berterusan...
------------------------------------------------------------------------------------------------
Sesungguhnya Allah tidak melihat pada rupa parasmu, tetapi Allah melihat kepada hatimu...

Wallahualam

"Jadilah perindu dan pengejar redha Ilahi"...=)

Saturday, July 5, 2008

Senja menyinsing....

Dah tiba masanya untuk menaikkan sauh dan layar kembali untuk meneruskan satu lagi episod perjalanan kehidupan...

Semoga 3 bulan yang sudah berlalu membawa manfaat kepada orang lain dan mudah-mudahan manfaat yang lebih banyak mampu untuk diberikan di sana nanti dan mudah-mudahan lebih lebih banyak manfaat yang mampu dicurahkan andai diizinkan untuk berada di bumi tanah tumpah darah ibu ketika melahirkan ku ini...

buat sahabat yang saya janjikan untuk mengeluarkan entri tentang pengalaman menjaga booth untuk 2 ekspo dalam 2 minggu berturut-turut...insyaAllah ada kesempatan, saya akan tunaikan janji saya...

Buat sahabat-sahabat yang akan meneruskan perjuangan semoga sentiasa berada di jalan-Nya...maaf atas segala salah dan silap...

Wallahualam...

"Jadilah perindu dan pengejar redha Ilahi"...=')

Ada kedak muka org sik?


Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang...

huhu...rasa ingin mok nulis dengan bahasa sarawak boleh sik? kawan2 yang sik faham ya, cuba-cubalah memahamkan dirik anda k.hehehe...kan kitak orang mok blajar bahasa Sarawak tek nak? =)

Masa kitak orang mula2 nangga muka ikan tok, apa yang berlegar di palak kitak orang?

masa kamek kali pertama nangga ikan tok dalam sinki, (masa ya ada bapak kamek skali)..dengan penuh excitednya, nanyak kamek nanyak ngan bapak...

"aih...kedak muka urang! ikan apa ya pak???"

hehe...dengan rileksnya bapak melayan kerenah anak perempuannya sorang tok...

"owh...ya namanya ikan CERMIN"...lekak ya, terus sesi ta'aruf bersama ikan-ikan yang lain dijalankan...

indahnya ciptaan Ilahi, dan betapa halusnya cara orang-orang zaman dolok memberikan nama kepada sesuatu benda...


Perkara yang selalu kita dengari, orang adalah cermin kepada diri kita. Pada hakikatnya, kita sik pernah melihat wajah sendiri. Bila nangga cermin, bila nangga kolah aek...sebenarnya kita hanya mampu untuk menatap imej wajah kita yang terbentuk pada cermin dan aek...Selalu orang akan berbangga bila dipadah dirik kita kiut, dipadah hensem, dipadah kulit licin...namun apa yang pentingnya ialah betapa cantiknya hati kita...betapa cantiknya budi bahasa kita dan betapa cantiknya akhlak kita. Yalah nilai-nilai yang semakin terhakis dalam diri kita kinek tok yang kita perlu pupuk semula... saranan buat diri sendiri yang masih terlalu banyak ruang untuk diperbaiki dan mudah-mudahan kita sama-sama perbaiki diri sedikit demi sedikit dan berterusan...


Sesungguhnya Allah tidak melihat pada rupa parasmu, tetapi Allah melihat kepada hatimu...

Wallahualam

"Jadilah perindu dan pengejar redha Ilahi"...=)

Wednesday, July 2, 2008

23 Julai??? Sama-sama kita nantikan...

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang...

segala puji bagi Allah yang telah mengizinkan penerbitan buku yang selama ini ditunggu-tunggu kemunculannya...

Sinopsis:

Galaksi Muhsinin adalah satu umat. Mereka berbilang bangsa tetapi bersatu. Mereka maju tetapi bertakwa kepada Tuhan. Misi mereka cuma satu: menyebarkan rahmat ke serata alam.

Tahun 2205. Keamanan galaksi ini mula tergugat. Orang Zion sentiasa mengintai peluang. Liga Lanun mahukan maruah mereka kembali. Maharaja Legion pula berikrar melunaskan sumpah maharaja Empayar Sibernatik Cyborg yang pertama.

Konflik tercetus apabila salah sebuah planet yang berlindung di bawah
Galaksi Muhsinin cuba dijajah oleh pihak musuh. Konflik dilanjutkan lagi apabila kapal angkasa yang membawa rombongan haji hilang selepas diserang oleh pasukan yang tidak dikenali.

Kemakmuran yang dahulunya tiada tolok banding kini di ambang kehancuran. Di bawah kepimpinan Khalifah Zulqarnain, mampukah Detasmen Mujahidin Elit ke-15 mempertahankan kedaulatan
galaksi?


Tentang Penulis:

Azrul bin Jaini dilahirkan di Miri, Sarawak. Mendapat pendidikan di Kolej T.D.T Haji Bujang sebelum melanjutkan pelajaran di Matrikulasi UIAM PJ dalam bidang Kejuruteraan. Kini beliau berada dalam tahun akhir pengajian di Kuliyyah Kejuruteraan, jurusan Mekatronik di UIAM Gombak.

Terlibat dalam aktiviti kemasyarakatan, beliau diamanahkan sebagai Naib Yang Dipertua II Persatuan Kebajikan Pelajar Islam Sarawak (PERKEPIS) sejak 2006. Novel sai-fai Galaksi Muhsinin merupakan novel sulung beliau bersama PTS.

Blog beliau boleh dilayari di http://mujahidnusantara85.blogspot.com.

sumber: www.pts.com.my

Jom pakat ramai-ramai beli 23 julai ini!!!

Wallahualam...=)